Post Terbaru























Taiwan 29, Beberapa tahun allu Negara Vietnam pernah mendapat blacklist pengiriman TKA ke Taiwan dikarenakan banyaknya TKA Kabura asal vietnam yang saat itu melebihi 10% dari total TKA yang ada di Taiwan. Saat ini TKI yang bekerja di Taiwan sebanyak 237.085 orang sebagaimana data dari Statistik Ketenagakerjaan Taiwan 2016 dengan jumlah TKI kaburan mencapai 23.355 orang. Jumlah ini hampir mencapai 10% dari total seluruhnya dan hal ini sangat rawan bagi TKI Indonesia. Setidaknya untuk mencapai jumlah 10% TKI Kaburan hanya butuh sekita 354 orang lagi dan bila hal ini terjadi maka bukan tidak mungkin pengiriman TKI ke Taiwan di hentikan sebagaimana Negara Vietnam beberapa tahun lalu. Pengetahuan tentang hal ini pernah disampaikan pada saat kegiatan sosialisasi ketenagakerjaan KDEI beberapa waktu lalu (11/9) di Taipei. Jadi dihimbau kepada rekan BMI untuk tidak gegabah mengambil keputusan kabur karena akan sangat merugikan yang lain. Kenaikan upah yang ditunggu-tunggu untuk tahun 2016 akhirnya datang juga. Pemerintah Hong Kong, Jumat sore, (30/9/2016) mengumumkan upah minimum buruh migran di Hutan Beton akan naik HK$ 100 untuk kontrak yang ditandatangani pada atau setelah 1 Oktober 2016. Ini berarti upah untuk buruh migran yang termasuk MAW (Minimum Allowed Wage) naik 2,4 persen dari tahun lalu dari HK$ 4210 menjadi HK$ 4310. Sementara uang makan untuk buruh migran naik 4,2 persen dari HK$ 995 menjadi HK$ 1037 per bulan. Jika majikan memberi makan gratis buruh migrannya, maka majikan tidak wajib memberikan uang makan lagi. Hukum Hong Kong juga mengharuskan semua PRT migran untuk tinggal gratis di rumah majikan mereka atau yang biasa disebut dengan istilah stay in. “Pemerintah selalu mengulas MAW untuk PRT migran secara reguler. Sesuai dengan standar yang ada, kami dengan hati-hati mempertimbangkan kondisi ekonomi Hong Kong secara umum dan juga situasi pasar tenaga kerja sejak tahuJurun lalu, dan berdasarkan indikator ekonomi, termasuk kenaikan pendapatan dan kenaikan harga barang tahun ini,” kata Bicara Pemerintah Hong Kong. Menurut Juru Bicara Pemerintah Hong Kong, mereka telah mempertimbangkan kemungkinan perkembangan ekonomi Hutan Beton ke depannya, dan merasa perlu menyeimbangkan kemampuan majikan dan juga keperluan PRT migran saat memutuskan jumlah kenaikan upah MAW tersebut.

Please Wait...